Testimoni
Diposting pada: 2018-04-19, oleh : Admin Pst Cijantung, Kategori: TestimoniMANONJAYA CIJANTUNG CIDEWA
Beberapa puluh tahun kebelakang, saya mengiringi proses rihlah ukhuwwah ma'hadiyyah Ayahanda (KH. Choer Affandi) dengan Babah Cijantung (KH Moch Siradj) dan Emang Cidewa (KH Irfan Hilmi), kegiatan yang simultan meski kadang tidak teragendakan. Murni chemistry dan mengandalkan intuisi, karena memang pada waktu itu terbatas alat transportasi apalagi koneksi telekomunikasi.Ikatan yang terlihat sederhana tapi sarat makna, menyamakan visi dan misi dalam ekspansi dakwah ditatar Galuh.
Setelah hampir 18 tahun bergerilya, Apa berijtihad dengan pesantren sebagai sarana jihad, dan poros Singaparna Manonjaya Cijeungjing begitu sentral dalam strateginya. Satu hari sebelum Menghantar para Alumni ke jantung Peradaban Islam dunia (Makkah Madinah), Alloh mempertemukan saya dengan Keluarga Cijantung (Kang Agus dan Keluarga Cijantung) dan bisa berdampingan duduk dengan Kang Icep (KH Fadil Yani Ainussyamsi Cidewa).
Kami bercerita tentang kesalehan orang tua, berkomitmen untuk Jalan Bersama, kembali saling mengingatkan bahwa tidak ada kata TIGA (MANONJAYA CIJANTUNG DAN CIDEWA) yang ada adalah SATU (Berjuang Bersama). Merasakan Keramahan Keluarga Cijantung, seolah BABAH hadir mengiringi kebersamaan kami, bahkan ketika insiden TIJALIKEUH dirumah Kang Agus, dan sekarang harus pakai Kursi Roda dalam bermanasik, saya mengambil hikmah bahwa tirkah kebersamaan itu harus lestari dan abadi di setiap para Alumni dan Santri santri Kami.
Jama'n Mubaarokan wa Tafarruqon Marhuuman.
Makkatul Mukarromah, 1 Rojab
*KH Abdul Aziz Affandy*
*KH Abdul Aziz Affandy*


Berita Lainnya
- Pesantren Cijantung Ciamis Mencetak Ahli Qiroat Handal
- Aplikasi Raport Pesantren
- Ribuan Jamaah Hadiri Milad Ponpes Cijantung Ciamis
- Ponpes Cijantung Wujudkan Generasi Qurani
- Pondok Pesantren Ini Buat Poros Pembinaan Matematika
Tinggalkan Komentar
Ada 0 komentar untuk berita ini
